Kamis, 28 April 2011

es cendol

Cara Membuat Es Cendol



cara membuat es cendol


Sebenarnya membuat es cendol itu tidaklah sulit, tetapi ada hal yang perlu Anda ingat. Jangan menggunakan santan sebagai bahan untuk membuat adonan cendol. Meskipun lebih gurih, tetapi cendol tersebut tidak akan tahan lama.
Agar lebih awet lagi, simpan cendol dalam lemari pendingin. Untuk membantu dan memudahkan Anda membuatnya, berikut resep cara membuat es cendol.


Bahan Cendol:
  • Tepung beras 100 gr
  • Tepung maizena 50 gr
  • Air 250 ml
  • Daun pandan 1 lembar
  • Pewarna makanan secukupnya
  • Mutiara 50 gr, rebus
  • Nangka 50 gr, potong dadu
  • Es batu serut secukupnya
Bahan Santan dan Sirup Gula
  • Garam 1/2 sdt
  • Santan kental 100 ml
  • Gula merah 150 gr, serut
  • Daun pandan 2 lembar
  • Air 300 ml
Cara Membuat
  1. Cendol: Campur air, tepung beras, tepung maizena dan daun pandan, aduk hingga rata. Tambahkan pewarna makanan sesuai selera. Aduk dan masak sampai matang. Angkat dan dinginkan.
  2. Saring adonan cendol dengan penyaring cendol, tempatkan dalam wadah yang berisi air dingin, sisihkan.
  3. Santan: Campur santan, daun pandan dan garam, didihkan. Angkat dan sisihkan.
  4. Sirup gula: Campur air, daun pandan dan gula merah serut. Didihkan hingga gula larut, angkat dan saring.
  5. Susun secara berurutan, cendol, mutiara, sirup gula dan es batu serut dalam gelas. Tuangkan santan dan taburi nangka.
  6. Sajikan segera.
Untuk 3 porsi.
http://belajar-berwiraswasta.blogspot.com/2010/07/cara-membuat-es-cendol.html

Kamis, 21 April 2011

kuas bulu babi

Biar terasa lebih enak, para ibu rumah tangga ketika membuat kue atau penganan acap mengoleskan telur atau bumbu penyedap ke dalam adonannya. Dalam mengoleskan bumbu penyedap itu tidak jarang mempergunakan kuas. Bagi awam yang tidak tahu, tentu piranti kuas tersebut tidak bakal menjadi masalah besar. Namun mereka, khususnya yang datang dari keluarga muslim akan bergidik bulu kuduknya, bila mengetahui dari bahan apa bulu kuas terbuat. Ingin tahu?

Berdasarkan hasil temuan salah seorang anggota LPPOM Majelis Ulama Indonesia (MUI) ketika melakukan audit halal ke sebuah perusahaan kue dan roti di Jakarta belum lama ini, menemukan satu hal mencurigakan. Dan ini terjadi pada kuas yang digunakan mengoles loyang dan permukaan roti.
Setelah meneliti dengan seksama, ada kata 'Bristle' pada gagang kuas. Dalam kamus Webster, kata itu berarti bulu babi.

''Astaghfirullaahaladzim. Konsumen harus waspada terhadap kuas dari bulu babi itu,'' kata anggota LPPOM MUI itu berpesan.

Lontaran petugas dari LPPOM MUI ini memang benar. Mengingat, kuas atau alat penyaput selama ini tidak hanya dipergunakan sebagai alat pemoles adonan penganan saja. Tetapi, barang tersebut juga sering dipergunakan sebagai piranti kosmetik, untuk bedakan dan memoles eye shadow. Selain itu kuas juga dipergunakan untuk alat melukis atau menggambar.

Melihat fenomena ini, Tim Jurnal Halal segera melakukan survei terhadap kuas kue, kosmetika, dan gambar di pasaran. Hasil survei yang dilakukan secara sederhana menunjukkan bahwa hampir semua kuas yang beredar berasal dari bahan baku bulu/rambut babi. Sayangnya, survei itu tidak menyebutkan lebih lanjut dari mana kuas tersebut berasal.

Tetapi informasi sementara menyebutkan, kuas bulu babi berasal dari perusahaan di China (Anping Bristle dan Tail Hair Gruoup). Perusahaan ini memakai bahan baku bulu ekor kuda, bulu kambing, dan bristle (bulu babi) serta berbagai bulu yang dikelompokkan sebagai bulu halus. Fine hair atau bulu yang sangat halus bisa terbuat dari binatang sejenis musang (weasel), bulu dari binatang sejenis kucing (raccoon hair), ekor tupai serta berasal dari ekor anjing.

Sekadar tahu, Anping adalah perusahaan yang memiliki sejarah 400 tahun dalam memproses bristle dan bulu ekor hewan. Perusahaan ini merupakan pusat distribusi terbesar bulu ekor hewan di utara Cina. Disebutkan, sekitar 50.000 orang lebih yang bergabung dalam proses produksinya dan memiliki lebih dari 1.000 workshop yang menyebar di berbagai negara.

Perusahaan ini memiliki tujuh unit pabrik untuk memproduksi barang yang terbuat dari bulu. Hasil produknya, khususnya yang terbuat dari bahan bulu ekor kuda dan hewan lainnya, diekspor ke Amerika Serikat, Italy, Korea Selatan dan negara-negara lainnya, termasuk Indonesia. ''Namun masih ada kuas yang bebas dari bulu/rambut babi,'' ungkap Tim Jurnal Halal.

Lalu bagaimana membedakannya? Sesuai hasil survei Tim Jurnal Halal, untuk menentukan apakah kuas yang Anda gunakan berasal dari bulu/ rambut babi, bisa menempuh langkah yang sangat mudah dan sederhana. Rambut atau bulu adalah suatu protein yang bernama keratin. Keratin merupakan salah satu kelompok protein yang dikenal sebagai protein serat.

Protein serat memiliki struktur panjang. Setiap hewan memiliki protein keratin pada bagian dermis (permukaan) dari kulit, kuku, paruh, sisi ikan, tanduk, dan kuku binatang. Sebagai halnya protein, maka rambut/bulu yang mengandung keratin saat dibakar akan menimbulkan bau yang khas. Bau khas tersebut sama ketika kita mencium aroma daging yang dipanggang.

Sementara bila kuas itu terbuat dari ijuk atau sabut ketika dibakar pasti akan langsung terbakar, dan tidak mengeluarkan aroma spesifik selain bau abu pembakaran. Ketika dibandingkan dengan sapu ijuk dibakar jelas sekali terdapat perbedaan bau yang sangat kentara.

Selain ciri-ciri tadi, kuas yang terbuat dari bulu/rambut babi masih memiliki perbedaan pada warna. Kuas yang terbuat dari bulu/rambut babi biasanya berwarna putih. Biasanya kuas yang berwarna putih nan lembut itu harganya lebih tinggi dibanding barang serupa. Kuas berwarna putih itu di pasaran biasa disebut kuas bristle. sunarwoto/dokrep/
Agustus 2002

Senin, 18 April 2011

Melunakkan daging kambing

Daging kambing cenderung lebih liat (alot) daripada daging sapi. Untuk menyiasatinya, olah daging kambing menjadi masakan yang membutuhkan proses pemasakan lama, misalnya gulai. jika masakan hanya membutuhkan pengolahan sebentar, masak daging dalam bentuk daging giling. Anda juga bisa merendam kambing terlebih dahulu dalam campuran bumbu yang diberi sedikit baking powder. Selain itu, daging kambing juga bisa diempukkan dengan bubuk papain yang dijual di pasaran. Cara lainnya adalah membungkus daging kambing dengan parutan nenas atau daun pepaya. Simpan daging yang sudah dibungkus ini dalam wadah tertutup di lemari es sebelum dimasak.

http://www.klipingku.com/2009/10/tips-mengempukkan-daging-kambing/

blog baruku sudah jadi

iseng iseng buat blog


mudah-mudahan bisa update content